JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah ( PPnBM) hingga nol persen pada pembelian mobil baru bisa segera berdampak positif.
Khususnya, dalam kuartal pertama tahun ini sehingga perkembangan
sektor otomotif nasional mampu berakselerasi dan kembali ke level normal
sebelum pandemi virus corona alias Covid-19.
“Pencapaian tahun lalu
merupakan yang terburuk sejak 2008, baik dari sisi penjualan maupun produksi.
Sehingga diharapkan berbagai upaya tersebut bisa mengembalikan ke keadaan
normal dimana total produksi 1,2 juta unit per-tahun,” katanya dalam
diskusi virtual, Senin (3/1/2021).
Agus menambahkan, produksi mobil di dalam negeri
pada 2020 hanya mampu mencapai 690.150 unit, turun 46,5 persen dari realisasi
tahun sebelumnya, yakni 1.289.847 unit.
Sementara realisasi penjualan dari pabrik ke diler
alias wholesales minus 48,3 persen, menjadi 532.027 unit dengan titik terendah
pada kuartal II/2020 atau April-Juni.
“Bersamaan dengan itu, kita juga mendorong
agar ekspor kendaraan produksi Indonesia bisa ke pasar-pasar lain seperti
Australia, yang telah terbuka melalui IA-CEPA,” lanjut Agus.
Hal serupa dinyatakan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto yang memproyeksi bahwa sektor otomotif bisa
tumbuh dengan segera usai diberikan beragam insentif.
“Tidak hanya PPnBM, tapi juga ada insentif
down payment (DP) nol persen dan program vaksinasi Covid-19. Sehingga,
kepercayaan masyarakat untuk konsumsi barang tersier bisa naik,” kata dia.
“Tentu, yang ingin kita capai agar utilisasi
maupun penjualan kendaraan bermotor bisa kembali ke level mendekati 1 juta unit
per-tahun. Sehingga industri otomotif Indonesia bisa kembali menarik dan
kompetitif di pasar ekspor,” lanjut Airlangga.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, saat
ini terdapat 22 persusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih
dan 26 perusahaan roda dua, dengan serapan tenaga kerja langsung hingga puluhan
ribu orang di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, saat
ini terdapat 22 persusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih
dan 26 perusahaan roda dua, dengan serapan tenaga kerja langsung hingga puluhan
ribu orang di Indonesia.