Investor Wait and See, Penerimaan Perpajakan Tumbuh Melambat

0
293

Jakarta – Kementerian Keuangan mencatat penerimaan perpajakan hingga Mei 2019 rendah. Hal itu tidak terlepas dari kondisi perekonomian yang membuat investasi tidak bergeliat seperti yang diharapkan.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara memaparkan, dari data yang dihimpun hingga Mei 2019, penerimaan perpajakan tumbuh 5,7%, sedangkan tahun lalu secara tahunan atau year on year (yoy) masih tumbuh 14%.

“Ini hasil terakhir per Mei. Jadi penerimaan perpajakan kita secara yoy penerimaan perpajakan kita, artinya ini pajak dan kepabeanan dan cukai itu tahun ini tumbuh 5,7%, tahun lalu tumbuhnya masih 14%,” kata Suahasil dalam rapat panja dengan anggota Badan Anggaran (Banggar) di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (24/6/2019).

Pertumbuhan yang melambat ini menurutnya karena kondisi ekonomi yang membuat investor menunda untuk berinvestasi. Ini juga mempengaruhi pertumbuhan perpajakan.

“Ini tidak lepas dari kondisi perekonomian kita. Kondisi perekonomian kita yang ada wait and see selama 4 bulan pertama, investor itu cukup wait and see, ini terefleksi dalam penerimaan perpajakan,” terang Suahasil.

Dia memperkirakan penerimaan perpajakan akan kembali mulai Juli.

“Kita berharap setelah lebaran kemarin, setelah bulan Juni akan ada percepatan dari investasi juga, percepatan dari penerimaan pajak. Ini yang kita harapkan,” tambahnya.

Kementerian Keuangan pun terus mengupayakan pemberian insentif untuk memacu kegiatan dunia usaha sehingga penerimaan perpajakan bakal meningkat.

“Jadi kami memahami bahwa pada kebijakan perpajakan bisa digunakan untuk mendorong investasi dan daya saing, karena itu kami akan mendorong ini dengan berbagai macam kebijakan yang ada maupun yang sedang dibuat,” tambah Suahasil.

(hns/hns)